Bahasa dan Sastra Indonesia

WANITA PALSU Karya K. Himawan Kunarto



            Matahari bergerak menuju ufuk barat, menyajikan tirai siluet jingga. Adzan sudah berkumandang menjadi panggilan bagiku dan teman serumah untuk mengakhiri sejenak kegiatan untuk melaksanakan ibadah Magrib di musola yang letaknya agak jauh di ujung jalan gang sebelah timur. Kami pun biasa berangkat dan pulang dengan berjalan bersama.

            Saat pulang di jalan, aku dan temanku bertemu dua pengamen waria. Mereka menyanyi di depan salah satu rumah, tentu sambil berteriak mengharapkan recehan datang. Salah seorang temanku yang penasaran mengajak lainnya berhenti untuk melihat tingkah dua waria yang menembangkan lagu Alamat Palsu dari Ayu Tingting yang saat itu sedang terkenal. Apalagi saat sampai di bagian lirik ini.

...Ke sana kemari membawa alamat
Namun yang kutemui bukan dirinya
Sayang...yang kutemui
Wanita palsu

            Mendengar lirik itu, aku dan teman-temanku bergegas pergi dari situ sambil menahan tawa yang nyaris meledak di ujung mulut. Namun belum jauh kami melangkah, tiba-tiba dua waria tadi sudah ada di belakang.
            “Eh, ada berondong lewat,” ujar salah satu waria.
            “Iya nih. Pakai sarung lagi. Ganteng deh, bikin gemes,” timpal waria lainnya.
            O o. Seketika keadaan menjadi kacau balau. Kami semua menjadi mainan wanita palsu, ups dua waria itu dan malah menjadi tontonan lucu bagi orang-orang yang melihat kejadian ini. Mulai colekan, cubitan, hingga yang parah usaha melepas sarung adalah berbagai serangan mereka.
            “Eya, eya, eya...” teriak beberapa orang yang melihat kami. Bisa terbayang betapa malunya. Duh!
            Beruntung setelah melewati perjuangan yang sebentar aku dan lainnya bisa lolos. Dengan langkah seribu, kami bisa selamat dari godaan palsu menuju surga, eh rumah maksudku. Tiba di rumah, aku dan temanku tidak bisa lagi menahan tawa. Tidak peduli dada masih berdegup kencang setelah lepas dari bencana memalukan.
            Akhirnya seperti yang diucapkan pesepakbola Atep di sebuah iklan minuman penyegar, “Ayem tentrem...”

Surabaya, 26 Mei 2014
0 Komentar untuk "WANITA PALSU Karya K. Himawan Kunarto"

Back To Top