Begitu nyampe di rumah aku
kemudian menceritakan banyak hal kepada kedua orang tuaku. Mereka pun juga
sesekali bertanya tentang keadaanku di Jakarta. Sampai akhirnya sampai akhirnya
sampai pada pertanyaan tentang kuliahku.
“waahh.. itu gak sesuai ma
harapan ibu. Harusnya kamu kuliah di FISIP klau gak ya di UDAYANA”. Kata Ibuku
“Emang ibu punya uang buat
biayain kuliahku?”
“Ya gak sih. Maksud ibu kamu
kuliah di FISIP itu Fakultas Ilmu Pelet Ilmu Santet. Kalau gak mau ya di UDAH YANAK
gak usah kuliah.”
“hhhaaahhh??”
Setelah itu saya silaturahmi ke
rumah temen-temen melepaskan rasa kangen setelah setahun penuh gak pernah
ketemu.
“hay bro... waaahh.. lama gak
ketemu nih.. sekarang dimana?”
“hehe.. di jakarta bro..” jawabku
“Kuliah atau kerja di sana?”
“eehhmm.. dua-duanya. Kuliah
sambil kerja.”
“hebat.. hebat... tapi
ngomong-ngomong kerja apa?”
“Biasalah bro.. ngerjain
tugas-tugas kuliah..”
“Hhe..”
Kemudian
aku melanjutkan silaturahmi ke rumah teman-teman yang lain. Sampai akhirnya
bertemu dengan teman cewe yang sedang hamil sekitar tujuh bulanan. Dia sedang
nyidam mangga. Maka bayi yang dikandungnya pun kemungkinan besar adalah
perempuan yang cantik jelita. Karena menurut kepercayaan setempat, kalau wanita
hamil nyidam mangga pasti nanti akan lahir bayi perempuan yang cantik. Dan
kalau nyidam jambu maka pasti akan lahir bayi laki-laki yang ganteng. Nah, saat
itu aku penasaran banget. Kira-kira ibuku nyidam apa kok aku lahir laki-laki
namun wajahku jelek seperti ini. Untuk mengobati rasa penbasaranku aku tanyakan
langsung kepada ibuku geranga nyidam apa dulu ketika hamil.
“harusnya
aku ganteng bu. Tapi kenapa kok jelek seperti ini?”
“memang
sih ibu nyidam jambu, tapi jambu monyet jadi wajar kalau kamu jelek.”
“haaa?
∆©®€Œ –nelen piring ma sendokØ£Ø×ß-“
1 Komentar untuk "Pulang kampung Karya Suhardi"
hahahahahahahahahahaaa..................... super lucu