Buah Pena : Indriani Okfri Auralia
Tetesan keringat
hampir merembas tubuh ini
Bagai kabut yang
menghilang di siang hari
Aku tertidur
tanpa menyadari
Semua terlelap
dengan sendiri dan berjalan tidak pernah berhenti
Seakan bisu tidak
pernah Aku mengerti
Memang, bagai
burung yang tahu apa itu sarang
Tapi tidak punya
nyali untuk keluar
Hari ini, laksana
diri dijatuhi bintang
Seketika
tengokkan tau arah untuk memandang
Aku mulai
belajar lambang bunyi sakral yang tak bisa dimainkan
Berintreaksi
saling mengerti lalu berkeliling dengan kebanggaan negeri
Aku mulai
mengerti ketika bahasa mulai merajai
Diri dengan
bimbang berbaring, sudah tidak ada lagi
Aku beranikan
diri! Menengok mereka seraya bercermin tidak tahu diri dengan bahasa milik
bangsa sendiri, Aku pergi.
Tag :
Karya Puisi Bulan Bahasa
0 Komentar untuk "Beranilah untuk Bercermin!"