Bahasa dan Sastra Indonesia

Tingkahku yang Konyol Oleh: Lisa Anggraeni



Mungkin sebagian orang beranggapan hal ini tidak lucu. Tapi nyatanya, hal ini unik dan lucu. Bagaimana tidak, tingkahku yang konyol, aneh dan jarang berbicara membuat sebagian orang terpingkal-pingkal melihatnya. Memang sih aku sedikit latah semenjak SMA kelas 9. Tapi aku hanya latah jika dikagetkan atau dipanggil guru. Hmm,,, sudah anehkan. Saat aku dipanggil guruku maju
kedepan kelas, sontak aku kaget. Padahal guruku hanya menyuruhku untuk memperkenalkan diri didepan kelas. Saat itu bukannya aku memperkenalkan diri, malah aku menangis didepan kelas. Entahlah, apa yang aku pikirkan saat itu, sepertinya sistem otakku sedikit error. Kata temanku, ekspresiku aneh, seperti orang yang menahan kentut. Echh,,, apa-apaan itu, menyebalkan.
Ada juga sebagian temanku yang menyebut aku dengan Mr. Bean, karena tingkahku yang lucu dan jarang berbicara. Apakah itu benar? Hmmm, patut dipertanyakan. Ketika pelajaran olah raga, selalu saja aku bertingkah konyol. Hal itu terjadi mulai aku SMP sampai SMA. Saat pertandingan sepak bola, aku berusaha menendang bola kegawang, bukannya bola yang ditangkap kiper malah sepatuku yang ditangkapnya. Sontak saja aku bengong dan mencari bolanya, yang saat itu menggelinding kearah sebaliknya. Haduh,,, sebenarnya ini memalukan diri sendiri dan orang lain (tim ku).
Saat olah raga kasti, guruku menyusun kelompok, tapi tidak ada yang mau berkelompok denganku. Maklumlah, saat kejadian sepak bola itu, timku menjadi kalah. Tapi kali ini guruku memasukkanku kekelompok yang pintar dan atletis. Saat giliranku main, semua raut wajah nampak tegang termasuk aku. Karena bukannya aku lari tapi aku malah bengong dan memeluk pemukul bolanya. Teman-temanku pun menyuruh aku untuk lari, tapi aku lari dengan membawa pemukul bolanya. Sadar dengan hal itu, aku langsung kembali dan mengembalikannya. Sontak saja kelompokku langsung kalah + marah. Sampai sekarang rasa bersalah itu pun masih ada.
Saat SMP, aku juga pernah konyol dalam pelajran olah raga. Saat itu disuruh untuk lompat jauh. Bukannya aku lompat jauh, malah teriak-teriak tidak jelas. Tapi lucunya, temanku dia lompat kemudian terjatuh dan wajahnya menjerumus kepasir dan memakannya. Teman-temanku pun mengejeknya karena mereka mengira si Alif sedang kelaparan sampai memakan pasir. Padahal setahuku, pasir dibak lompat jauh itu sering dibuat kucing untuk mengubur pupnya. Haduh,,, menjijikan. Hyeekk,,,,
Ketika aku kuliah, tingkah konyolku masih tetap ada. Saat aku presentasi ada temanku yang bertanya padaku dan dia mempersulit aku agar tidak bisa menjawab. Lalu akupun mengatakan, “tanyakan saja pada rumput yang bergoyang”. Lah, memang betul dong, dia sebenarnya tahu jawabannya tapi dia cuma ngetes aku, apakah aku bisa atau tidak. Memang sih, saat itu aku tidak begitu menguasai pelajarannya. Ya sudah, aku pasrah dan aku bilang, “maaf, biar waktu yang menjawabnya”. Apakah itu salah? Hmm,,, maka dari itu, setiap aku maju kedepan kelas, semuanya selalu tertawa. Padahal aku presentasi bukan stand up comedy. Jika aku tidak bisa menjawabnya, itu hal yang wajar dong, karena aku bersekolah untuk belajar. Hehehe,,, (menganggap remeh), tapi jangan dicontoh ya! J
Pernah waktu itu aku disuruh dosenku untuk praktek mengajar didalam kelas, semua teman-temanku menjadi murid dan dosenku juga menilainya dari kejauhan. Rasanya saat itu aku gugup sekali, namun aku berusaha tenang meskipun semua teman-temanku mencoba menggodaku dan membuatku tertawa. Saat aku memperkenalkan diri, semua temanku langsung bertanya-tanya hal yang tidak penting. Seperti, apakah sudah punya pacar?, apakah hubungan dengan pacar sudah direstuin?. Dalam batinpun aku berkata: ini pratek menjadi guru atau sesi wawancara? Pertanyaannya padat banget, sampai tidak ada sela untuk menjawabnya. Huft, tapi sebagai calon guru aku berusaha bijaksana dan memendam tertawa.
Setelah aku menjelaskan pelajaran, ada saja teman-temanku yang memberikan pertanyaan yang menyimpang dari pembahasan, mereka menanyakan kejadian saat aku terjatuh dan blusuk kesemak-semak. Haduh, temanku yang satu ini mempermalukan aku didepan dosen dan teman-teman yang lainnya. Memang aku terjatuh tanpa ada alasan. Jadi, bisa dibilang aku terjatuh sendiri. Hmm, sudah kuliah masih saja terjatuh. Kalau jatuh cinta sih enak, tapi jatuh kesemak-semak dan keseleo itu sih parah banget malunya. Memang tingkah konyolku selalu merugikan diri sendiri dan terkadang merugikan orang lain. Tapi dilihat dari segi positifnya, banyak orang yang tertawa melihat tingkahku ini. Dan inilah aku, meskipun aku konyol, semua orang akan mengingatku dan merindukan tingkahku.

Mojokerto, 13 Agustus 2015, 10:57:19

Related Post:

0 Komentar untuk "Tingkahku yang Konyol Oleh: Lisa Anggraeni"

Back To Top