Mungkin sebagian orang beranggapan hal ini tidak
lucu. Tapi nyatanya, hal ini unik dan lucu. Bagaimana tidak, tingkahku yang
konyol, aneh dan jarang berbicara membuat sebagian orang terpingkal-pingkal
melihatnya. Memang sih aku sedikit latah semenjak SMA kelas 9. Tapi aku hanya
latah jika dikagetkan atau dipanggil guru. Hmm,,, sudah anehkan. Saat aku
dipanggil guruku maju
kedepan kelas, sontak aku kaget. Padahal guruku hanya
menyuruhku untuk memperkenalkan diri didepan kelas. Saat itu bukannya aku
memperkenalkan diri, malah aku menangis didepan kelas. Entahlah, apa yang aku
pikirkan saat itu, sepertinya sistem otakku sedikit error. Kata temanku, ekspresiku aneh, seperti orang yang menahan
kentut. Echh,,, apa-apaan itu, menyebalkan.
Ada juga sebagian temanku yang menyebut aku dengan
Mr. Bean, karena tingkahku yang lucu dan jarang berbicara. Apakah itu benar?
Hmmm, patut dipertanyakan. Ketika pelajaran olah raga, selalu saja aku
bertingkah konyol. Hal itu terjadi mulai aku SMP sampai SMA. Saat pertandingan
sepak bola, aku berusaha menendang bola kegawang, bukannya bola yang ditangkap
kiper malah sepatuku yang ditangkapnya. Sontak saja aku bengong dan mencari
bolanya, yang saat itu menggelinding kearah sebaliknya. Haduh,,, sebenarnya ini
memalukan diri sendiri dan orang lain (tim ku).
Saat olah raga kasti, guruku menyusun kelompok, tapi
tidak ada yang mau berkelompok denganku. Maklumlah, saat kejadian sepak bola
itu, timku menjadi kalah. Tapi kali ini guruku memasukkanku kekelompok yang
pintar dan atletis. Saat giliranku main, semua raut wajah nampak tegang
termasuk aku. Karena bukannya aku lari tapi aku malah bengong dan memeluk
pemukul bolanya. Teman-temanku pun menyuruh aku untuk lari, tapi aku lari
dengan membawa pemukul bolanya. Sadar dengan hal itu, aku langsung kembali dan
mengembalikannya. Sontak saja kelompokku langsung kalah + marah. Sampai
sekarang rasa bersalah itu pun masih ada.
Saat SMP, aku juga pernah konyol dalam pelajran olah
raga. Saat itu disuruh untuk lompat jauh. Bukannya aku lompat jauh, malah
teriak-teriak tidak jelas. Tapi lucunya, temanku dia lompat kemudian terjatuh dan
wajahnya menjerumus kepasir dan memakannya. Teman-temanku pun mengejeknya
karena mereka mengira si Alif sedang kelaparan sampai memakan pasir. Padahal
setahuku, pasir dibak lompat jauh itu sering dibuat kucing untuk mengubur
pupnya. Haduh,,, menjijikan. Hyeekk,,,,
Ketika aku kuliah, tingkah konyolku masih tetap ada.
Saat aku presentasi ada temanku yang bertanya padaku dan dia mempersulit aku
agar tidak bisa menjawab. Lalu akupun mengatakan, “tanyakan saja pada rumput
yang bergoyang”. Lah, memang betul dong, dia sebenarnya tahu jawabannya tapi
dia cuma ngetes aku, apakah aku bisa atau tidak. Memang sih, saat itu aku tidak
begitu menguasai pelajarannya. Ya sudah, aku pasrah dan aku bilang, “maaf, biar
waktu yang menjawabnya”. Apakah itu salah? Hmm,,, maka dari itu, setiap aku
maju kedepan kelas, semuanya selalu tertawa. Padahal aku presentasi bukan stand up comedy. Jika aku tidak bisa
menjawabnya, itu hal yang wajar dong, karena aku bersekolah untuk belajar.
Hehehe,,, (menganggap remeh), tapi jangan dicontoh ya! J
Pernah waktu itu aku disuruh dosenku untuk praktek
mengajar didalam kelas, semua teman-temanku menjadi murid dan dosenku juga
menilainya dari kejauhan. Rasanya saat itu aku gugup sekali, namun aku berusaha
tenang meskipun semua teman-temanku mencoba menggodaku dan membuatku tertawa.
Saat aku memperkenalkan diri, semua temanku langsung bertanya-tanya hal yang
tidak penting. Seperti, apakah sudah punya pacar?, apakah hubungan dengan pacar
sudah direstuin?. Dalam batinpun aku berkata: ini pratek menjadi guru atau sesi
wawancara? Pertanyaannya padat banget, sampai tidak ada sela untuk menjawabnya.
Huft, tapi sebagai calon guru aku berusaha bijaksana dan memendam tertawa.
Setelah aku menjelaskan pelajaran, ada saja
teman-temanku yang memberikan pertanyaan yang menyimpang dari pembahasan,
mereka menanyakan kejadian saat aku terjatuh dan blusuk kesemak-semak. Haduh,
temanku yang satu ini mempermalukan aku didepan dosen dan teman-teman yang
lainnya. Memang aku terjatuh tanpa ada alasan. Jadi, bisa dibilang aku terjatuh
sendiri. Hmm, sudah kuliah masih saja terjatuh. Kalau jatuh cinta sih enak,
tapi jatuh kesemak-semak dan keseleo itu sih parah banget malunya. Memang
tingkah konyolku selalu merugikan diri sendiri dan terkadang merugikan orang
lain. Tapi dilihat dari segi positifnya, banyak orang yang tertawa melihat
tingkahku ini. Dan inilah aku, meskipun aku konyol, semua orang akan
mengingatku dan merindukan tingkahku.
Mojokerto, 13 Agustus 2015, 10:57:19
0 Komentar untuk "Tingkahku yang Konyol Oleh: Lisa Anggraeni"