Pada suatu hari, ada anak SMA yang
suka balap liar. Di setiap malamnya, ia selalu saja keluar bersama temannya.
Tapi, ia harus berani mengambil resiko dari ibunya.
“Bejo
mau main dengan temen ya bu, dah.” Ucap Bejo sambil mengambil kunci motornya.
“Langkahi
dulu mayat ibu.” Jawab ibu Bejo.
“Ibu
mati aja sana.” Kata Bejo dengan wajah serius.
“Apa?
Kamu doain ibu mati ya?” Tanya ibu marah-marah.
“Bercanda
bu, Bejo brangkat dulu ya bu.” Jawab Bejo tertawa.
Bejo bergegas pergi di tempat
nongkrongnya. Tetapi sebelumnya, Bejo pergi memanggil teman-temannya di rumah
mereka masing-masing. Si Bejo segera ke rumah temannya Si Binjal sahabat
dekatnya.
“Binjal,
brangkat yuk.” Ucap Bejo
“Eh,
lo yang jerawatan. Lo mau brantem? Bawa cucu gue segala.”Kata Nenek Binjal
dengan teriak.
“Hanya
sebentar aja nenek.” Ucapnya dengan lembut.
“Ahh,
nggak boleh. Kamu harus bantu nenek tuk cabutin gigi kakekmu.” Kata nenek
sambil menggaruk kepala.
“Iya
iya, sorry ya bro, gue nggak bisa pergi. Panggil yang lain aja.” Ucap Binjal
merasa bersalah.
Si Bejo berangkat dengan teman
laiinya ke tempat nongkrongnya di Jembatan Ancol. Ia bermain balapan dengan
para temannya itu hingga suaranya sangat nyaring mengganggu dan meresahkan
warga sekitar. Akan tetapi, Bejo tak peduli dengan masyarakat di sekitarnya.
“Pelan-pelan
Jo, jangan terlalu ngebut, ini masih suasana ramai nanti ada orang yang kau
tabrak.” Kata Dudi dengan suara keras.
“Ah,
itu mustahil bagi gue kecelakaan.” Ucap Bejo dengan sombong.
“Mana ada, dua hari yang lalu kau kan menabrak tukang
becak yang lagi tidur.” Kata Reno mengejek.
“Gue
bilang enggak, nggak akan terulang.” Ujarnya lagi.
Si Bejo masih bermain balap-balapan
denga temannya Si Reno dan Si Dudi. Di tengah balapannya, ada seorang nenek
yang berlari di tengah jalan raya yang agak gelap.
Brum.. brum.. brum suara motor
dengan kecepatan maksimal. Brggghhh... suara benturan kecelakaan. Si Bejo tak
menyangka menabrak nenek tersebut. Mereka berdua mengalami kecelakaan. Si Bejo
sih tak masalah cuma terlempar masuk ke got, yang masalah itu Si Nenek tua itu
mengalami luka cukup parah. Sehingga para warga berkumpul dan menelamatkan
nenek tersebut ke rumah sakit sedang Si Bejo bersama temannya melarikan diri
Kukkuruyyu...suara ayam jantan
terdengar menandakan matahari telah menampakkan sosoknya. Ia bergegas mandi dan
berangkat ke sekolah. Tetapi, Si Bejo singgah di rumah Si Binjal lagi.
“(Berteriak)
Binjal... Binjal...” teriakkan Bejo
“Iya,
ada apa Jo?” Jawab Binjal dengan datar.
“Kok
aneh gitu sih? Loh, biasanya kan nenekmu itu ada disini, tapi kemana perginya?”
Tanya Bejo.
“Beliau
koma Jo, dan sekarang ia terbaring di rumah sakit tapi bentar lagi dia akan
siuman.” Kata Binjal sambil memasang kaos kaki.
“Emangnya
ada apa dengan nenekmu Jal?” Tanya Bejo dengan wajah khawatir.
“Nggak
tau, gue hanya dengar kabar dari ibu. Tapi semalam lo kecelakaan kan?” Tanya
Binjal penasaran.
“Iya
emangnya kenapa Jal?” Tanya Bejo penasaran.
“Kamu
sudah sehat nggak? Tanya ulang Binjal.
“Iya,
tapi ada apa ya?” Tanya Bejo.
“Gue
heran. Kok kamu yang kecelakaan, trus nenek gue yang sakit? Tanya Binjal sambil
menggaruk kepala.
“Ohh...
itu karena gue yang nabrak nenekmu Binjal.” Jawab Bejo dengan bangga.
“Apa?”
Kata Binjal kemudian kejang-kejang.
1 Komentar untuk "Kecelakaan Maut Karya Muh. Ikhsan Amir "
walaah....