Bahasa dan Sastra Indonesia

Kecelakaan Maut Karya Muh. Ikhsan Amir



            Pada suatu hari, ada anak SMA yang suka balap liar. Di setiap malamnya, ia selalu saja keluar bersama temannya. Tapi, ia harus berani mengambil resiko dari ibunya.
“Bejo mau main dengan temen ya bu, dah.” Ucap Bejo sambil mengambil kunci motornya.
“Langkahi dulu mayat ibu.” Jawab ibu Bejo.
“Ibu mati aja sana.” Kata Bejo dengan wajah serius.
“Apa? Kamu doain ibu mati ya?” Tanya ibu marah-marah.

“Bercanda bu, Bejo brangkat dulu ya bu.” Jawab Bejo tertawa.
            Bejo bergegas pergi di tempat nongkrongnya. Tetapi sebelumnya, Bejo pergi memanggil teman-temannya di rumah mereka masing-masing. Si Bejo segera ke rumah temannya Si Binjal sahabat dekatnya.
“Binjal, brangkat yuk.” Ucap Bejo
“Eh, lo yang jerawatan. Lo mau brantem? Bawa cucu gue segala.”Kata Nenek Binjal dengan teriak.
“Hanya sebentar aja nenek.” Ucapnya dengan lembut.
“Ahh, nggak boleh. Kamu harus bantu nenek tuk cabutin gigi kakekmu.” Kata nenek sambil menggaruk kepala.
“Iya iya, sorry ya bro, gue nggak bisa pergi. Panggil yang lain aja.” Ucap Binjal merasa bersalah.
            Si Bejo berangkat dengan teman laiinya ke tempat nongkrongnya di Jembatan Ancol. Ia bermain balapan dengan para temannya itu hingga suaranya sangat nyaring mengganggu dan meresahkan warga sekitar. Akan tetapi, Bejo tak peduli dengan masyarakat di sekitarnya.
“Pelan-pelan Jo, jangan terlalu ngebut, ini masih suasana ramai nanti ada orang yang kau tabrak.” Kata Dudi dengan suara keras.
“Ah, itu mustahil bagi gue kecelakaan.” Ucap Bejo dengan sombong.
“Mana ada, dua hari yang lalu kau kan menabrak tukang becak yang lagi tidur.” Kata Reno mengejek.
“Gue bilang enggak, nggak akan terulang.” Ujarnya lagi.
            Si Bejo masih bermain balap-balapan denga temannya Si Reno dan Si Dudi. Di tengah balapannya, ada seorang nenek yang berlari di tengah jalan raya yang agak gelap.
            Brum.. brum.. brum suara motor dengan kecepatan maksimal. Brggghhh... suara benturan kecelakaan. Si Bejo tak menyangka menabrak nenek tersebut. Mereka berdua mengalami kecelakaan. Si Bejo sih tak masalah cuma terlempar masuk ke got, yang masalah itu Si Nenek tua itu mengalami luka cukup parah. Sehingga para warga berkumpul dan menelamatkan nenek tersebut ke rumah sakit sedang Si Bejo bersama temannya melarikan diri
            Kukkuruyyu...suara ayam jantan terdengar menandakan matahari telah menampakkan sosoknya. Ia bergegas mandi dan berangkat ke sekolah. Tetapi, Si Bejo singgah di rumah Si Binjal lagi.
“(Berteriak) Binjal... Binjal...” teriakkan Bejo
“Iya, ada apa Jo?” Jawab Binjal dengan datar.
“Kok aneh gitu sih? Loh, biasanya kan nenekmu itu ada disini, tapi kemana perginya?” Tanya Bejo.
“Beliau koma Jo, dan sekarang ia terbaring di rumah sakit tapi bentar lagi dia akan siuman.” Kata Binjal sambil memasang kaos kaki.
“Emangnya ada apa dengan nenekmu Jal?” Tanya Bejo dengan wajah khawatir.
“Nggak tau, gue hanya dengar kabar dari ibu. Tapi semalam lo kecelakaan kan?” Tanya Binjal penasaran.
“Iya emangnya kenapa Jal?” Tanya Bejo penasaran.
“Kamu sudah sehat nggak? Tanya ulang Binjal.
“Iya, tapi ada apa ya?” Tanya Bejo.
“Gue heran. Kok kamu yang kecelakaan, trus nenek gue yang sakit? Tanya Binjal sambil menggaruk kepala.
“Ohh... itu karena gue yang nabrak nenekmu Binjal.” Jawab Bejo dengan bangga.
“Apa?” Kata Binjal kemudian kejang-kejang.


1 Komentar untuk "Kecelakaan Maut Karya Muh. Ikhsan Amir "

Back To Top