Malisa Ladini
Bagai
sebuah alat yang menjadikan aku, kamu, kita, dan mereka, hidup bersatu.
Memberikan
cerminan akan sebuah peradaban bangsa yang terus maju.
Melesungkan
senyuman kepada setiap orang.
Aku
bercerita tentang makna.
Bahasa
ialah segalanya.
Tanpanya
kita bisu, tuli, dan tak peduli satu dengan lainnya.
Bagai
semerbak bunga mawar yang menajamkan isyarat cinta.
Bahwa
bahasa ialah arti, bahasa membawa budi pekerti.
Melambaikan
tangan pada kedukaan, membuka kisah baru yang menajubkan.
Bahasa
ialah saksi akan sebuah kehidupan yang terus berjalan.
Bahasa
ialah cermin tentang sebuah suku, ras, maupun golongan.
Bahasa
dapat menerjemahkan dimana kedaerahan itu berasal.
Namun
bahasa ialah pemersatu yang terus menjadi garis depan.
Menjunjung
bahasa ialah penentu kesuksesan akan relasi hingga seluruh pelosok negeri.
Sesungguhnya
bahasa ialah nyanyian kemenangan.
Bahwa
insan manusia dapat saling mencintai.
Semarang,
29 September 2015
Tag :
Karya Puisi Bulan Bahasa
0 Komentar untuk "Pemersatu Nyawa"