Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa



Karya : Fastim Kamil

Terkulai ia tanpa satu penghangat di balik bayangan tiang pualam
Wujud rupa bukan hanya meragukan hati yang hampir terbawa alam
Seiring dengan berhembusnya angin barat, hampir mati sebab kontaminasi

Kesungguhan dan maknanya kokoh dalam diam tertahan abrasi
Ujung jari bahkan piawai memainkan kata, sedang kata haus maksud
Jari yang menjadi juru tulis elok menari tebar pribadi individualis
Senada berjalannya waktu sedang dahaga
Tutur kata yang santun kian jatuh tersapu, rapuh
Di balik milyaran kertas hijau yang dimiliki tak tahu
Di balik puluhan penghargaan yang di raih tak tahu
Punya itu namun tak tahu, Bongkar kepala!
Kita bisa tahu siapa
Sebab semua yang terucap
Bukan sekedar hembusan udara yang melewati faring
Dan tersebutlah satu kata yang nyaring
Bahasa, kini terasa asing
Pentingnya bukan hanya yang tertulis kemudian dibaca
Tinggi rendahnya sebuah kedudukan
Berasal dari tutur kata yang sopan

Talang Ubi, 29 September 2015
0 Komentar untuk "Bahasa"

Back To Top