Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa Sepertiga Abad


Mulyana

Maaaam, mamma, maemm, pappa....
Tersungging senyum kala mendengarnya
Betapa lucu dan sederhananya bahasa dari nurani yang sederhana itu
Rendah akan kemelut ego dan tuntutan dunia

Coba dengar suara-suara sumbang dari hati yang telah sepertiga atau bahkan setengah abad mengisi dunia ini
Saling menyulut amarah dan pertumpahan darah
Lebih baikkah bahasa mereka dari ocehan para bayi
Bahkan mereka telah melewati puluhan kali 28 Oktober
Tidak mengerti, tidak memaknai atau memang sudah mati rasa akan jiwa raganya sendiri
Bahkan tak jarang ocehan mencerai-beraikan diri mereka

Kemana perginya jiwa raga negeri ini
Apakah lapuk karena usia
Atau tenggelam oleh kemajuan jaman
Generasiku, jangan lupakan sumpahmu
                                                                                                Yogyakarta, 19 September 2015

Related Post:

0 Komentar untuk "Bahasa Sepertiga Abad "

Back To Top