Hei hei hei. Ini adalah
cerita tentang si kaya dan si miskin. Gak bermaksud buat menghina siapa pun kok
he he. This is just story okeeeeee. He he he.
Ø Uang
500 Perak
Teng
teneng teneeeeng.. Suatu hari si miskin sebut saja si bubuy berinisiatif mengumpulkan
uang koin 500 perak. Itu semua karena ia baru saja mendapat sebuah toples
kosong
untuk koin tersebut. ( segitu girangnya loh dia dapat toples baru he he
he ). Hari demi hari jika dia lalui. Bubuy mengumpulkan koin – koin tersebut
entah berasal dari kembalian mini market atau bayar angkot. Kini sudah 3 minggu
lamanya bubuy mengumpulkan koin. Bubuy pun penasaran ada berapa sih jumlah koin
milik nya. Lalu ia mulai menghitung koin milik nya. Satu per satu ia hitung
koin nya. Taa daaa. Hanya ada 7500 yang ia kumpulkan selama itu. Weleh weleh.
Keesokan
hari nya Bubuy main ke rumah teman nya si kaya sebut saja nama nya Dimas. (
keren dikit boleh lah he he ). Seperti biasa bubuy ini selalu celingak celinguk
tiap melihat isi rumah orang. Ketika bubuy berada di kamar Dimas. Ia melihat
sekaleng penuh uang 500 perak. Lalu Bubuy mulai kepo nih.
“ Dim, gila lo
ngumpulin koin segini banyak dari kapan?” tanya bubuy penasaran.
“ Gue lupa buy. Emang
kenapa? Ha ha. Pengen ya? Ambil saja 20 koin gak papa kok buy” kata dimas
sambil ngeledek bubuy
“ Dimaaaaas. Gue..
Gue.. Gue.. Gueee gak mau dim. “ kata bubuy dengan melas
“ Kenapa lo ga mau
buy?” tanya dimas heran
“ Gue maunya semuanya.
Sama toplesnya juga boleh ya?” jawab bubuy memelas
“ Wah parah lu buy ..”
kata dimas kesal
Ø Gaya
Bicara
Suatu hari datanglah si
miskin Nunio ke rumah makan orang kaya. Great cafe namanya. Di cafe tersebut
Nunio memesan makanan. Beginilah ceritanyaaa.
“ Maaf mas, aku mao
pesen daging itu tuh 1 ya.” kata Nunio
“ Maaf daging yang mana
ya.” kata pelayan tersebut
“ Itu loh mas, yang
daging besar itu ada sayur sama kentang itu mas “ kata Nunio
“ Ohh yang ini ya mas.
Namanya tenderloin steik mas.” Kata pelayan
“ Yowes lah, aku beli
itu ya mas satu.” Kata Nunio
“ Jadi Rp. 99.000,- ya
mas” kata pelayan
“ Mas ini mau ngerampok
aku ya. Aku cuma beli satu daging aja mahal banget toh mas.” Kata Nunio
“ Loh mas memang di
cafe kami harga nya segitu. Saya tidak menaikan harga kok mas. Silahkan cek
dimenu kami. Ini mas” kata pelayan sambil menunjukan buku menu
Tiba – tiba datanglah
orang kaya bernama Sarah datang untuk memesan makanan yang sama.
“ Mas saya pesan
tenderloin steik 5 ya. Saya tunggu. “ Kata sarah
“ Siap nona.” Kata
pelayan
Tidak lama kemudian.
Pesanan pun datang.
“ Ini nona pesanannya”
kata pelayan
“ Berapa mas semuanya?”
kata sarah
“ Rp. 495.000,- nona. “
kata pelayan
“ Ini Rp. 500.000,- .
Rp. 5.000,- untuk mas saja ya. Terima kasih “ kata Sarah
Lalu Sarah pun pergi
dengan anggunnya.
“ Aku mah apa atuh,
nggak sanggup beli daging besar itu. Mending aku beli somai aja deh ah” kata
Nunio langsung meninggalkan Great Cafe itu.
Ø Gara
– Gara Hujan
Pagi
ini angin begitu kencang hingga memasuki ruangan ini. Ini masih jam 5 pagi.
Alangkah dingin nya udara pagi ini. Tapi aku harus bersiap mandi karena hari
ini aku akan pergi ke sekolah. Karena air kamar mandi begitu dingin. Aku pun
berinisiatif untuk memasak air. Agar aku bisa mandi dengan air hangat. Sambil
menunggu air hangat aku segera sarapan. Sarapan itu dibuatkan oleh mama ku
tercinta. Uenak tenan sungguh he he he. Lalu setelah makan aku pun mandi dan
bersiap pergi.
Karena
hujan terus turun. Aku pun memakai payung sebagai pelindung ku. Aku pamit sama
orang tua ku dan aku pergi ke sekolah. Di jalan, aku melihat air berlinangan di
mana – mana. Aku sangat hati – hati sekali. Hampir setengah jalan aku sudah
tembuh. Namun jalan sulit ku lewati. Aku berada di polisi tidur dari arah kanan
ke kiri. Jalan itu sangat tergenang air. Aku tak bisa melewatinya akhirnya ku
putuskan untuk pulang kembali ke rumah.
Tiba – tiba...
Pyurrrrr..
“ Astaga muka ku
kecipratan air “
Ada mobil yang melaju
kencang, di sana ada genangan air dan taa daa. Aku pun basah. Aku mencoba untuk
sabar dan terus berjalan pulang.
Kalau kalian tahu aku
kecipratan 3 kali di pagi itu. Kalian tahu kenapa???
Ternyata tanpa aku
sadari aku sedang memakai tas ransel yang bertuliskan. “ Ayo beri aku air. Itu
rejeki loh. “ Ada gambar tanaman yang berbentuk manusia versi kartun
Oalah . Jadi ini
penyebab nya. Tas ransel itu membuat aku jadi basah kuyyup seperti ini. Haduh
haduh. Ini Cuma tulisan loh pak, bu, mbak, mas. Hu hu hu
Hal
terparah adalah yang tak kalian duga pastinya. Mobil yang 3 kali mondar mandir
itu adalah mobil yang sama. Jadi, memang sengaja menyiram ku hu hu. Tidak jadi
berangkat sekolah karena banyak genangan air dan kena cipratan air pula. Macam
mana ini hidup ku. Hua .. huh sekian J
Just
story ok. Tidak bermaksud menyindir siapa pun atau menyinggung siapa pun. Ha
ha.
Tangerang Selatan, 12
Agustus 2015
0 Komentar untuk "Si Miskin dan Si Kaya Karya Barbara Christina"