Bahasa dan Sastra Indonesia

Si Miskin dan Si Kaya Karya Barbara Christina


Hei hei hei. Ini adalah cerita tentang si kaya dan si miskin. Gak bermaksud buat menghina siapa pun kok he he. This is just story okeeeeee. He he he.

Ø  Uang 500 Perak

Teng teneng teneeeeng.. Suatu hari si miskin sebut saja si bubuy berinisiatif mengumpulkan uang koin 500 perak. Itu semua karena ia baru saja mendapat sebuah toples kosong
untuk koin tersebut. ( segitu girangnya loh dia dapat toples baru he he he ). Hari demi hari jika dia lalui. Bubuy mengumpulkan koin – koin tersebut entah berasal dari kembalian mini market atau bayar angkot. Kini sudah 3 minggu lamanya bubuy mengumpulkan koin. Bubuy pun penasaran ada berapa sih jumlah koin milik nya. Lalu ia mulai menghitung koin milik nya. Satu per satu ia hitung koin nya. Taa daaa. Hanya ada 7500 yang ia kumpulkan selama itu. Weleh weleh.
Keesokan hari nya Bubuy main ke rumah teman nya si kaya sebut saja nama nya Dimas. ( keren dikit boleh lah he he ). Seperti biasa bubuy ini selalu celingak celinguk tiap melihat isi rumah orang. Ketika bubuy berada di kamar Dimas. Ia melihat sekaleng penuh uang 500 perak. Lalu Bubuy mulai kepo nih.
“ Dim, gila lo ngumpulin koin segini banyak dari kapan?” tanya bubuy penasaran.
“ Gue lupa buy. Emang kenapa? Ha ha. Pengen ya? Ambil saja 20 koin gak papa kok buy” kata dimas sambil ngeledek bubuy
“ Dimaaaaas. Gue.. Gue.. Gue.. Gueee gak mau dim. “ kata bubuy dengan melas
“ Kenapa lo ga mau buy?” tanya dimas heran
“ Gue maunya semuanya. Sama toplesnya juga boleh ya?” jawab bubuy memelas
“ Wah parah lu buy ..” kata dimas kesal

Ø  Gaya Bicara

Suatu hari datanglah si miskin Nunio ke rumah makan orang kaya. Great cafe namanya. Di cafe tersebut Nunio memesan makanan. Beginilah ceritanyaaa.
“ Maaf mas, aku mao pesen daging itu tuh 1 ya.” kata Nunio
“ Maaf daging yang mana ya.” kata pelayan tersebut
“ Itu loh mas, yang daging besar itu ada sayur sama kentang itu mas “ kata Nunio
“ Ohh yang ini ya mas. Namanya tenderloin steik mas.” Kata pelayan
“ Yowes lah, aku beli itu ya mas satu.” Kata Nunio
“ Jadi Rp. 99.000,- ya mas” kata pelayan
“ Mas ini mau ngerampok aku ya. Aku cuma beli satu daging aja mahal banget toh mas.” Kata Nunio
“ Loh mas memang di cafe kami harga nya segitu. Saya tidak menaikan harga kok mas. Silahkan cek dimenu kami. Ini mas” kata pelayan sambil menunjukan buku menu
Tiba – tiba datanglah orang kaya bernama Sarah datang untuk memesan makanan yang sama.
“ Mas saya pesan tenderloin steik 5 ya. Saya tunggu. “ Kata sarah
“ Siap nona.” Kata pelayan
Tidak lama kemudian. Pesanan pun datang.
“ Ini nona pesanannya” kata pelayan
“ Berapa mas semuanya?” kata sarah
“ Rp. 495.000,- nona. “ kata pelayan
“ Ini Rp. 500.000,- . Rp. 5.000,- untuk mas saja ya. Terima kasih “ kata Sarah
Lalu Sarah pun pergi dengan anggunnya.
“ Aku mah apa atuh, nggak sanggup beli daging besar itu. Mending aku beli somai aja deh ah” kata Nunio langsung meninggalkan Great Cafe itu.

Ø  Gara – Gara Hujan

Pagi ini angin begitu kencang hingga memasuki ruangan ini. Ini masih jam 5 pagi. Alangkah dingin nya udara pagi ini. Tapi aku harus bersiap mandi karena hari ini aku akan pergi ke sekolah. Karena air kamar mandi begitu dingin. Aku pun berinisiatif untuk memasak air. Agar aku bisa mandi dengan air hangat. Sambil menunggu air hangat aku segera sarapan. Sarapan itu dibuatkan oleh mama ku tercinta. Uenak tenan sungguh he he he. Lalu setelah makan aku pun mandi dan bersiap pergi.
Karena hujan terus turun. Aku pun memakai payung sebagai pelindung ku. Aku pamit sama orang tua ku dan aku pergi ke sekolah. Di jalan, aku melihat air berlinangan di mana – mana. Aku sangat hati – hati sekali. Hampir setengah jalan aku sudah tembuh. Namun jalan sulit ku lewati. Aku berada di polisi tidur dari arah kanan ke kiri. Jalan itu sangat tergenang air. Aku tak bisa melewatinya akhirnya ku putuskan untuk pulang kembali ke rumah.
Tiba – tiba... Pyurrrrr..
“ Astaga muka ku kecipratan air “
Ada mobil yang melaju kencang, di sana ada genangan air dan taa daa. Aku pun basah. Aku mencoba untuk sabar dan terus berjalan pulang.
Kalau kalian tahu aku kecipratan 3 kali di pagi itu. Kalian tahu kenapa???
Ternyata tanpa aku sadari aku sedang memakai tas ransel yang bertuliskan. “ Ayo beri aku air. Itu rejeki loh. “ Ada gambar tanaman yang berbentuk manusia versi kartun
Oalah . Jadi ini penyebab nya. Tas ransel itu membuat aku jadi basah kuyyup seperti ini. Haduh haduh. Ini Cuma tulisan loh pak, bu, mbak, mas. Hu hu hu
Hal terparah adalah yang tak kalian duga pastinya. Mobil yang 3 kali mondar mandir itu adalah mobil yang sama. Jadi, memang sengaja menyiram ku hu hu. Tidak jadi berangkat sekolah karena banyak genangan air dan kena cipratan air pula. Macam mana ini hidup ku. Hua .. huh sekian J
Just story ok. Tidak bermaksud menyindir siapa pun atau menyinggung siapa pun. Ha ha.
Tangerang Selatan, 12 Agustus 2015

Related Post:

0 Komentar untuk "Si Miskin dan Si Kaya Karya Barbara Christina"

Back To Top